Pondok Pesantren Sunan Drajat mimiliki sejarah panjang dalam catatan historis penyebaran islam di Nusantara, sebagaimana nama pesantren ini sebagai titah dari perjuangan Sunan Drajat, yang merupakan salah satu dari Wali Songo (para wali yang sembilan) yang melekat dengan sejarah Islam Nusantara.
Bahasa Wali menjadi bahasa sangat fenominal dalam kalangan Islam Lokal di indonesia, wali di indentikkan dengan dunia spritual yang keberadaan hanya melekat kepada orang-orang tertentu yang disebut sebagai seseorang yang memiliki drajat tinggi sebagai seorang hamba atau kekasih Allah SWT. subhanallah.
Pondok Pesantren Sunan Drajat berdiri pada tahun 1977 tepatnya pada tanggal 7 september di desa Barjawati Kab Lamongan Jawa Timur oleh KH Abdul Ghafur yang merupakan salah seorang keturunan Sunan Drajat. pesantren ini memiliki ikatan Historis, Psikilogis dan Filosofi yang lekat dengan titah kanjeng Sunan Drajat.
Desa banjarawan yang berada di Kec Paciran Lamongan, Sunan Drajat yang bernama Raden Qosim pada riwayatnya, berkiprah dalam pendidikan islam dan pengenalan agama dalam mengukuhkan keyakinan masyarakat dengan mendirikan sebuah masjid dan pondok pesantren di kampung yang hingga sampai saat ini diberi nama kampung Drajat. pada mulanya nama kampung di desa Banjarawan bernama desa santono namu ketika Raden Qosim mendirikan Masjid dan Lembaga Pendidikan menjadikan nama tempat ini melekan dengan nama kesunanan beliau yang melekat terhadap keyakinan masyarakat.
Sepeninggalan Raden Qosim, estafet kepemimpinan atau dakwah islam diteruskan oleh keturunannya dan anak cucu beliau, akan tetapi berubahnya masa dan berputarnya roda kehidupan, pesantren ini hanya tersisa sebuah bangunan Mushollah dan Sumur Tua dari peninggalan Sunan Drajat yang tertimbun tanah, sehingga hanya menjadi catatan sejarah panjang perjugan dan pengenalan islam,
peninggalan tersebut rupanya menjadi catatan dalam kemunduran pendidikan Islam yang harus dipatahkan, dengan mengembalikan titah atau jejak islam nusantara yang di kenalkan oleh Sunan Drajat, KH Abdul Ghofur yang merupakan salah satu keturunan Raden Qosim mencoba menata ulang, sehingga peninggalan tersebut menjadi cikal bakal berdirinya pesantren dengan nama seorang wali tersebut.
Dipesantren inilan, pendidikan agama menjadi pembelajaran wajib bagi para santri dengan memperkenalkan nilai-nilai rohani dan kekayaan khasanah islam dan kebudayaan nusantara. disamping itu, Pesantren Sunan Drajat juga mendirikan pendidika formal sebagai wujud kepribadian pendidikan nasional untuk kehidupan berbangsa. dan perjalana religi anda di pesantren ini akan mengungkapkan kembali makna historis dari salah satu wali songo yang memperjuangkan islam nusantar, dan di dipesantren inipula pendidikan dan wisata riligi akan selalu meneguhkan kalimat dzikir dan suara yang dikumandangkan oleh para santriwan dan santriwati. jazakumullah.