SIDOGIRI DAN PERJALANAN PESANTREN KULTURNYA (pertama)


PONDOK PESANTREN SIDOGIRI KRATON PASURUAN (kajian pesantren SIDOGRI bagian Pertama)

susana santri dan kitab kuningnya (www.sidogiri.net)
SOBAT, jika perjalanan anda dari kota surabaya menuju Pondok Pesantren Sidogiri, kira-kira membutuhkan sekitar 4 jam lebih perjalanan. dan didalam Bis kota jawa timur, alunan musik dangdut, rege dan balada dari musisi jalanan selalu mengiringi keheningan perjalan religi anda, jangan lupa turun di Kraton Sidogiri.

Jawa Timur yang di kenal sebagai basis santri terbesar di Indonesia, anda akan melihat denga mudah kaum-kaum bersarung (santri) menyelusuri sepanjang perjalanan, baik hendak pulang kerumah atau kembali Pesantren dan lain sebagainya.

adapun Sidogiri merupakan nama desa yang sekaligus nama ini di kenal sebagai nama Pesantren tertua di Indonesia, Pondok Pesantren yang berdiri hampir 3 Abad ini merupakan Pesantren Salaf yang mengedepankan nilai-nilai islami, akhlakul karimah dan kecintaan terhadap agama islam.

walaupun Sidogiri lebih mempertahankan metode-metode lama yang diajarkan, karena cendrung dengan Salaf dan khasnya mempertahankan kurikulum pendidikan (cawu) disaat Pesantren yang lain mengikuti perkembangan zaman (modern). Sidogiri tetap eksis dengan dunia Salafnya.

Tetapi Dunia salaf yang dipertahankan oleh pesantren ini bukan berarti meninggalkan perkembangan zaman, Justru Sidogiri mampu membuktikan dunia kesalafannya mampu mengikuti dan berpengaruh terhadap kesertaanya dalam Perkembangan Ekonomi Masyarakat dan Pendidikan dalam berBangsa.

Pesantren ini pernah mendapat predikat atau penghargaan sebagai pesantren pengelola ekonomi terbaik, disaat memperkenalkan BMT Sidogiri yang pertama kali ada di Indonesia yang hampir menyeluruh di Nusantra dengan basis alumninya sebagai Pengelola Simpan Pinjam dengan Konsep Syari'ah. disamping BMT, pesantren ini mampu menciptakan Swalayan/Toko yang santun dengan masyarakat lokal yaitu BASMALAH MART atau KOPOTREN SIDOGIRI dan ada juga merek minuman botol SIDOGIRI dan lain sebagainya.

Dalam bidang Pengetahuan, pesantren salaf yang biasanya di kenal dengan eksisnya hanya terhdap kitab kuning (kitab Gundul), Sidogiri mampu mengimbangi, dengan banyak menumbuhkan bakat penulis hingga membuat penerbit buku sendiri yang saat ini di kenal dengan buku-buku islaminya kaum pesantren.

Hal inilah yang menbuat pesantren Sidogiri oleh para ulama' di jawa dan para santri pada umumnya di kenal sebagai pesantren segudang barokah dan ilmu agama. di pesantren ini banyak tokoh-tokoh islam di lahirkan dan pernah mengenyam pendidikan agama seperti Syaikhona Kholil Bangkalan.


sejarah Pondok Pesantren Sidogiri (selanjutnya di...)

Comments
0 Comments