wisatapesantren. Tausyah Hari Santri Nasional dan yang di anggap Santri menurut Gus Mus (KH Musthofa Bisri). Hari santri 22 Oktober yang merupaka hari kebangkitan kaum Pesantren dengan rosolusi jihat NU pada saat melawan penjajahan Belanda yang merupakan hari bersejarah bagi bangsa ini dan bukti yang menunjukkan peran besar keterlibatan pesantren terhadap berdirinya Negara Indonesia.
Darimanakah latar belakang hari santri ini ditetapkan dan lalu siapakah yang disebut Santri tersebut.? apakah mereka yang sedang menempuh pendidikan di pesantren dan yang pernah di pesantren untuk menuntut Ilmu ataukah santri itu bermakna Global. jawaban setelah kami himpun, mayoritas jawabannya sesuai dengan apa yang di fatwakan oleh KH. Mustofa Bisri (Gus-Mus).
Menurut Gus-Mus. hari santri ini bermula dari pemerintah bukan dari Nahdlatul Ulama' dan akan tetapi tanggal penetapan hari santri ini, NU meminta pada tanggal 22 Oktober dan menurut beliau dikamus pemerintah santri tidak adalah keseharian dan keterlibatannya, padahal peran santri dalam resolusi jihat pada masa penjajahan, santri sangat bergerilya melawan penjajahan belanda dan jepang.
Sejarawan di Indonesia dan pemerintah pusat tidak pernah menulis peran santri terhadap bangsa ini, hal ini hanya pernah dicatat oleh seorang wartawan dari luar negri Sayyid Muhammad Asad Sihab dari arab menulis buku yang berjudul "Al-Allamah Muhammad Hasym As'ari wa biu labi'ati istiklali Indonesia" dan jika diartikan dalam bahasa harfiyah, Maha Kiai Hasym As'ari peletak batu pertama kemerdekaan Indonesia.
Peran kyai atau kaum santri di Indonesia ini tidak ditulis sejarah Indonesia, dan hal ini juga karena keikhlasan Kyai-Kyai NU yang tidak mau ditulis dan dipublikasikannya perjuangannya atas dasar keikhlasan berjuang dan agar tidak menimbulkan riya'. dan banyak sekali keterlibatan kaum pesantren yang tidak tulis oleh sejarah.
Adapun santri menurut Gus Mus ditausyahnya pada saat kirap hari santri 22 Oktober 2015 ialah, bahwa yang disebut santri buka yang mondok saja tetapi siapapun yang ber-akhlak santri, yang tawaddu' kepada Gusti Allah, Tawaddu' kepada orang alim, kalian namanya santri dan santri melihat tanah air Indonesia ini sebagai rumah, kalau santri berbicara kebangsaan bukan karena nasionalisme, karena santri tidak tau isme-isme akan tetapi karena keterlibatan dan kepemilikannya terhadap bangsa ini. (silahkan simak tausyah Gus-Mus pada saat Kirab Hari Santri Nasional) Jazakumullah, semoga mendapatkan barokahnya bersama-sama. amin....